Jumat, 07 September 2012

KOMUNIKASI DALAM KELUARGA

KOMUNIKASI

Aku upayakan selalu berkomunikasi dengan isteri dan anak-anakku. Untuk menerangkan harapan, cita-cita, keinginan, mencurahkan perasaan. Untuk menyelesaikan masalah, perbedaan pemikiran, perasaan, meluruskan kata-kata, sikap dan tindakan salah.

Komunikasi aku lakukan dengan duduk santai di teras. Sambil makan. Seringkali bercanda di tempat tidur. Sambil santai ataupun serius saat nonton tv. Aku juga melakukan komunikasi dalam doa. Dalam doa bersama, kami haturkan syukur, keinginan, harapan dan permohonan yang menyangkut hidup dan kebutuhan bersama, keluarga.

Ketika aku di luar kota. Tugas di luar kantor. Aku kontak isteri dan anak-anak. Kadang sekedar beritahu bahwa sudah sampai tujuan. Sekedar ingatkan saatnya bangun, doa, mandi, makan. Sekedar menyapa, selamat malam. Selamat tidur. Atau selamat pagi dan selamat bekerja untuk mama. Dan selamat belajar untuk anak-anak. Sekedar pesan, agar hati-hati dan selalu berdoa pada Tuhan, Sang Sumber dan Tujuan Hidup.

Ketika mama sedang tugas di luar, dan mas Tian sedang ada main, touring dan sebagainya. Kontak, sekedar pesan ini itu atau ngucapkan selama ini itu. Semua ini adalah untuk komunikasi. Agar tetap satu. Satu persepsi. Satu hati.

Ketika anak menghadapi tugas-tugas sekolah dan masalah. Aku harus tanggap. Aku terus menyapa dan bertanya ada apa, kenapa. Aku juga harus mencarikan solusi. Aku harus menguatkan dan memberikan semangat.

Ketika suasana genting, panas, karena perbedaan pandangan, perasaan, dan karena setan sempat mampir dan mengganggu kami...mencerai beraikan kami... yang mengganggu komunikasi kami...yang membuat kami tidak bertegur sapa...

Syukur pada Allah. Bahwa Allah menanam benih cinta-Nya di hatiku, di hati mama dan anak-anak. Aku selalu harus segera memadamkan suasana panas nan membara. Aku sapa mama atau anak-anak...Sayang...Aku dekap erat-erat. Untuk kembali menyatukan cinta kami...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar